Mengenal Golden Ratio dan Cara Mengaplikasikan pada Desain
Apa anda tahu apa kesamaan antara Piramida Giza yang dibuat 2520 SM dan logo Pepsi? Singkatnya, keduanya menggunakan golden ration atau rasio emas.
Rasio emas muncul dalam bilangan matamatika yang ditemukan oleh Fibonacci. Oleh sebab itu golden ratio juga disebut Fibonaci Sequence. Ternyata bilangan matematis yang unik ini dapat ditemukan di alam.
Apa Itu Golden Ratio?
Sederhananya, golden tario atau ratio emas adalah keadaan ketika garis dibagi dua bagian, garis panjang (a) dibagi dengan garis yang lebih pendek (b) sama dengan jumlah (a) + (b) dibagi (a) yang menghasilkan angka 1,618.
Namun desain tak perlu hitungan matematika, inti dari golden ratio bermuara pada estetika. Golden ratio adalah alat yang dapat digunakan untuk membuat desain yang harmoni dengan proporsi yang bagus dan indah.
Baik sengaja atau tidak, desain bangunan kuo seperti Piramida Giza sampai Parthenon Athena, lukisan The Creation of Adam karya Michaelangelo sampai lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci, dan juga Logo Pepsi dan Apple, semua menggunakan golden ratio.
Secara bawah sadar, otak kita terpogram untuk memilih objek dan gambar yang menggunakan golden ratio. Sehingga rasio emas dapat membuat sebuah desain menjadi lebih menarik untuk dilihat.
Bagaimana Menggunakan Golden Ratio dalam Desain?
Setelah anda mengetahui eunggulan golden ratio, selanjutnya bagaimana menerapakan golden ratio dalam desain anda? Golden ratio dapat diterapkan untuk beragam elemen desain seperti tata letak, tipografi, gambar, konten, pola dan lainnya.
Golden Ratio dalam Tipografi
Ketika membuat desain yang membutuhkan tipografi maka anda harus mempertimbangkan hirarki teks menurut seberapa penting teks tersebut dalam desain. Tipografi biasanya digunakan untuk desain poster, undangan, layout website dan lainnya. Disini anda dapat mengguakan prinsip golden ratio untuk memberi panduan dalam tipografi anda.
Misalnnya anda membuat desain, tentukanlah teks mana yang paling penting (A), penting (B), dan tak terlalu penting (C). Ukuran teks yang tak terlalu penting (C) tersebut dikali dengan 1,1618 untuk menghasilkan ukuran font untuk teks penting (B), dan cara yang sama untuk menghasilkan teks terpenting (A).
Golden Ratio dalam Tata Letak
Golden ratio dapat digunakan untuk mengatur tata letak terbaik dalam desain. Jika persegi panjang golden ratio diisi dengan persegi panjang golden ratio dan begitu seterusnya maka akan dapat ditarik sebuah garis yang menyerupai bentuk spiral. Ini disebut juga dengan golden spiral atau spiral emas.
Dengan golden spiral inilah kita dapat digunakan untuk merancang tata letak terbaik. Secara alamiah mata kita akan tertarik pada bagian tengah spiral sehingga membuat desain dengan golden spiral akan menghasilkan visual yang tak hanya menarik namun komunikatif.
Golden Circles/ Lingkaran emas
Golden Circles dapat dihasilkan dari golden ratio dengan membagi persegi panjang dan menambahkan lingkaran di tengahnya. Golden Circles juga mempunyai proporsi yang harmonis satu sama lain. Golden ratio sangat sering kita temukan dalam desain logo.
Penggunaan golden circles dalam desain logo dikarenakan harmoni yang diciptakannya dan kemampuannya dalam membuat desain yang konsistem alam seluruh bentuk. Misalnya Twitter dan Pepsi menggunakan golden circles. Pepsi dibuat dengan menggunakan dua lingkaran yang dipotong mengguankan golden circles. Sedangkan penggunaan golden circles pada Twitter dapat kita lihat lebih jelas yang membantu membangun keseimbangan, keteraturan, dan harmoni.
Golden Ratio dalam Memotong Gambar
Saat memotong gambar, seringkali kita bingung sejauh mana gambar dipotong dan bagian mana yang sebaiknya dipotong atau tidak. Golden ratio dapat membantu desainer dalam memotong gambar agar komposisi gambar tetap seimbang. Saat memotong gambar, usahakan fokus objek gambar ada di bagian tengah spiral.
Penutup
Golden ratio ada di setiap desain mengagumkan sejak zaman dahulu sampai saat ini. Sebagai desainer, pengetahuan golden ratio ini sangatlah berguna sebagai patokan dalam membuat desain. Meskipun demikian, jangan terlalu memaksakan penggunaan golden ratio sampai mengorbankan prinsip-prinsip desain desain grafis. Alih-alih menganggapnya konsep baku yang harus dipathuhi, golden ratio harus dipandang sebagai alat bantu membuat desain sebagaimana penggaris atau jangkar.
Gabung dalam percakapan